Bismillah Hirrahman Nirrahim
Artinya : Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Artinya : Katakanlah: "Aku berlidung kepada Tuhan (yang
memelihara dan menguasai) manusia.
Ilaahin naas
Artinya : sembahan manusia
Min syarril waswaasil khannaas
Artinya :dari
kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi
Alladzii yuwaswisu fii shuduuri nnaas
Artinya : yang
membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia
minal jinnati wannaas
Artinya : dari
(golongan) jin dan manusia
Surat An-Naas adalah surat terakhir sesuai urutan dalam
Mushhaf Al Qur'an. Surat An-Naas merupakan salah satu dari al-mu’awwidzaat
(surat-surat perlindungan, yakni Al-Ikhlash, Al-Falaq dan An-Naas) dan juga
al-mu’awwidzatain (dua surat perlindungan, yakni Al-Falaq dan An-Naas) dimana
Allah SWT memberi arahan kepada orang-orang yang beriman agar senantiasa
memohon penjagaan dan perlindungan kepada-Nya dari segala kejahatan, baik yang
tampak ataupun yang tersembunyi, yang diketahui ataupun yang tidak diketahui,
secara umum dan global ataupun secara khusus.
Keutamaan Surat An Naas
Adalah suatu hal yang istimewa ketika surat-surat tersebut
secara khusus disebut sebagai surat-surat perlindungan, padahal semua surat
atau ayat dalam Al-Qur’an tidak lain adalah perlindungan juga. Bahkan
disebutkan dalam sebuah hadits bahwa setelah turunnya Al-Falaq dan An-Naas,
Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam mencukupkan diri dengan keduanya saja dalam
permohonan perlindungan dari keburukan dan kejahatan jin serta manusia (lihat
hadits Abu Sa’id Al-Khudriy riwayat At-Tirmidzi, An-Nasaa-i dan Ibnu Majah).
Banyak sekali riwayat yang menegaskan tentang keutamaan
surat-surat perlindungan ini. Diriwayatkan dari ‘Uqbah bin Amir bahwasanya
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,”Tidakkah engkau tahu bahwa
pada malam ini telah diturunkan ayat-ayat yang tidak ada yang membandinginya
(dalam keutamaannya), yakni Qul a’udzu birabbil falaq (QS Al-Falaq) dan Qul
a’udzu birabbin naas (QS An-Naas)?” (HR Muslim).
Kita juga dianjurkan untuk senantiasa membaca surat-surat
perlindungan ini setiap selesai shalat, ketika hendak tidur, ketika bangun
tidur, pada waktu petang dan pada waktu pagi. Diriwayatkan dari ‘Uqbah bin
Amir, beliau berkata,”Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyuruhku
membaca surat-surat perlindungan (al-mu’awwidzaat : QS Al-Ikhlas, QS Al-Falaq,
QS An-Naas) setiap selesai shalat”. (HR Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, dan Nasai).
Dalam riwayat yang lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyuruh
‘Uqbah bin Amir untuk membaca dua surat: QS Al-Falaq dan QS An-Naas setiap kali
tidur dan setiap kali bangun (HR Ahmad dan An-Nasaa-i).
Dalam hadits riwayat Aisyah radhiyallahu ‘anha , disebutkan
bahwa jika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersiap untuk tidur setiap malam,
maka beliau mempertemukan kedua telapak tangannya dan meniup pada keduanya
seraya membaca QS-Ikhlash, QS Al-Falaq, dan QS An-Naas lalu mengusapkannya ke
seluruh bagian badannya dimulai dari kepala, wajah, dan bagian depan badan
beliau. Dan beliau mengulang yang demikian itu tiga kali (HR Al-Bukhari dan
Ashabus Sunan). Dan dalam sebuah hadits yang lain, Rasulullah bersabda (yang
artinya) : “Bacalah Qul a’udzu birabbilfalaq (yakni QS Al-Falaq) dan Qul a’udzu
birabbinnaas (yakni QS An-Naas) pada waktu petang dan pagi sebanyak tiga kali,
maka itu cukup untuk menjaga dirimu dari segala bentuk gangguan“ (HR. Abu
Dawud. An Nasa’i dan At Tirmidzi).